Popular Post

Archive for November 2016

Cara memperbaiki Flashdisk terkena virus Shortcut

By : Panji Maulana Putra
Flashdisk adalah adalah  alat penyimpan data memori flash yang memiliki alat penghubung  USB yang terintegrasi. Karena itu flash disk memang sangat berguna bagi kita yang sering butuh alat untuk menyimpan data yang bisa kita bawa kemana-mana. bagaimana kita harus memperbaiki flash disk yang terkena virus tersebut?


langsung saja ke Command Promt, yah kalau lebih jelasnya klik start – run (CTRL + r ) and type cmd
dan Lihat flashdisk kita berada di drive apa, contoh, ” g ”
ketik drive flashdisk kita yang sudah kita ketahui,(tergantung berapa banyak partition yg ada di computer dan CD Room  contoh ( g  ) lalu enter

Untuk melihat data2 kita ketik “dir /a” tanpa tanda petik lalu enter, maka akan muncul data-data yang berada di flashdisk kita

Untuk mengetahui apakah diflashdisk kita ada virus nya atau tidak ketik “dir /ah” tanpa tanda petik, perintah tersbut untuk mengetahui data yag di hiden di flashdsk kita,
Biasanya virus menngunakan autorun.inf untuk menyebarkan dirinya, cari file tersebut lalu delete
1 .  Caranya adalah ketik del “nama virus” cth: del “autorun.inf” jika tidak bisa di delete
2. Berarti virus tersebut terhiden, gunakan attrib -h “autorun.inf” untuk meghlangkan atribut hidenya pada file autorun.inf
delete sekali lagi,jika tidak bisa juga, Berarti virus tersebut juga menggunakan attribut readonly
3. gunakan attrib -r “autorun.inf” untuk meghilangkan attribut readonly na
delete sekali lagi. gunakan langkah2 diatas untuk mencari dan menghapus file induk virus
4. biasanya menngunakan extensi .exe , .vbs , .xml atau ada data yg tidak dikenal
5. Untuk mengembalikan file yg di hiden oleh virus gunakan “attrib -a -h -s -r * /s /d ”
tanpa tanda petik
Perintah diatas digunakan untuk mebuka semua file hiden dan readonly yg berada di flashdisk kita
Tapi Ada virus yang sulit dilacak dengan menggunakan langkah2 diatas, yaitu jenis trojan. Ada baiknya setelah menggunakan cmd, scan menggunakan antivirus agar lebih aman.

Catatan :

attrib = string untuk memulai merubah atribut pada Command Prompt
-a = menampilkan data
-s = menghilangkan atribut System File
-h = menghilangkan atribut Hidden File
-r = menghilangkan atribut Read Only File
/s = sub directory
/d = directory
dir = melihat isi dari sebuah directory
dir /a = melihat isi dari sebuah directory beserta atribut file nya (juga berfungsi untuk menampilkan file hidden).
Tag : ,

MAKALAH 2 ANALISIS SWOT MASALAH SOSIAL PAEDOFIL

By : Panji Maulana Putra


Mata kuliah : ilmu sosial dasar
dosen : muhammad burhan amin



Topik Makalah

Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil

 


Kelas  :  1-IA23
Tanggal Penyerahan Makalah : 17 Oktober 2016
Tanggal Upload Makalah  :  18 Oktober 2016

 

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
55416723
PANJI MAULANA PUTRA
Hasil gambar untuk gunadarma logo
 

PROGRAM SARJANA TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

             Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil” ini tepat pada waktunya walaupun ada sedikit kendala dalam proses penulisannya .

Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah kewaspadaan kita sebagai masyarakat indonesia khususnya para anak dibawah umur mengenai bahaya dari pelaku paedofil.

Terima kasih pada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku Dosen mata kuliah Softskill Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada kata-kata yang digunakan dan kami memohon kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan penulisan makalah di masa depan.


Bekasi,30 Oktober 2016


Penyusun



DAFTAR ISI


Pernyataan............................................................................................................................ i
Kata Pengantar..................................................................................................................  ii
Daftar Isi...........................................................................................................................  iii

BAB I Pendahuluan..................................................................................................    1
1.      Latar Belakang.......................................................................................................   1
2.      Tujuan.....................................................................................................................   1
3.      Sasaran....................................................................................................................   1

BAB II Permasalahan..............................................................................................   2
1.      Pengertian...............................................................................................................   2
2.      Penyebab Paedofilia..............................................................................................   2
3.      Ciri-Ciri Paedofilia.................................................................................................. 2
4.      Solusi Penyelesaian...............................................................................................   3
5.      Analisis SWOT........................................................................................................  3

BAB III Penutup......................................................................................................   4
1.      Kesimpulan............................................................................................................   4
2.      Rekomendasi..........................................................................................................   4
3.      Referensi.................................................................................................................   4


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat indonesia terkait hal paedofil. Paedofil sendiri sudah menjadi suatu penyimpangan sosial serta masalah sosial di banyak belahan dunia. Pelaku paedofil sulit untuk di identifikasi terkait penampilannya yang tidak ada perbedaan dengan penampilan masyarakat pada umumnya. Namun masyarakat tetap harus waspada terhadap eksistensi paedofil yang mungkin dapat membahayakan anak kita ataupun anak saudara-saudara kita. Banyak cara bagi paedofil untuk memenuhi hasratnya terkait anak-anak yang menjadi incarannya. Bisa dengan cara yang baik seperti mengajak jalan-jalan, membelikan sesuatu, dan lain sebagainya. Atau juga dengan cara yang kasar dengan cara paksaan seperti penculikan atau pemerkosaan. Untuk itu penting halnya untuk mengetahui seluk beluk dari para paedofil sebagai bentuk proteksi dini kepada anak-anak kita dari bahaya paedofil yang mengancam keselamatan.

2. Tujuan
Ø  Menunjukan pengertian dari Paedofil
Ø  Menunjukan identifikasi terhadap paedofilia
Ø  Menunjukan cara memproteksi anak dari paedofil

3. Sasaran
a. Pelaku Paedofil
Pelaku paedofil seharusnya mengerti bahwa hak asasi manusia dari setiap anak harus dilindungi dan dijaga bukan untuk dirusak,diharapkan para paedofil untuk menahan dan memperbaiki sikapnya baik secara internal maupun dengan bantuan psikiater
b. Orang tua
Diharapkan kepada para orang tua untuk mengawasi para anaknya agar tidak menjadi korban paedofilia seiring banyaknya korban anak yang dijadikan pemuas hasrat bagi paedofilia
c. Masyarakat
Masyarakat berperan aktif untuk menjaga ketentraman wilayahnya dari pelaku paedofilia agar kebebasan anak tidak terganggu karna masalah penyimpangan paedofilia



BAB II
PERMASALAHAN
1. Pengertian
Kata ini berasal dari bahasa Yunani: paidophilia (παιδοφιλια)—pais (παις, "anak-anak") dan philia (φιλια, "cinta yang bersahabat" atau "persahabatan". Di zaman modern, pedofil digunakan sebagai ungkapan untuk "cinta anak" atau "kekasih anak" dan sebagian besar dalam konteks ketertarikan romantis atau seksual. Seorang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, dianggap memenuhi definisi paedofil jika ia memiliki ketertarikan seksual yang menetap atau dominan yang berusia minimal 5 tahun lebih muda. Dianggap menyimpang, karena normalnya kita tertarik pada lawan jenis yang sebaya atau minimal sudah memasuki usia puber dan secara fisik sudah berkembang fungsi seksualnya.

2. Penyebab Paedofilia
Ada sesuatu yang memang ‘rusak’ dalam dirinya. Bisa karena salah stimulus, bisa karena pencetus lain yang tak pernah kita ketahui. Yang perlu diingat, tak selalu pelaku kejahatan seksual terhadap anak adalah seorang paedofil dan tak selamanya seorang paedofil dapat dikategorikan sebagai pelaku kejahatan. Pelaku penganiayaan seksual bisa saja menjadikan anak-anak sebagai korbannya karena kondisi, misalnya tidak ada alternatif lain. Untuk dapat memastikan bahwa si pelaku memang seorang paedofil, dibutuhkan serangkaian tes psikologis. Perilakunya memang perilaku paedofil, namun orientasi seksualnya belum tentu demikian.

3. Ciri-Ciri Paedofilia
Ciri-ciri penampilan? Tidak ada. Ia bisa terlihat sebagai paman yang baik, kakak yang sangat perhatian atau guru yang dekat dengan muridnya. Yang membedakan adalah perilakunya. Mereka yang mengintip, mengambil gambar, mengoleksi, memegang bagian pribadi tubuh anak atau meminta anak menyentuh dirinya lalu bereaksi secara seksual dapat dikategorikan sebagai paedofil.

4. Solusi Penyelesaian
1. Metode utama yaitu menghindari situasi yang dapat memicu tindak paedofil. 2. Anak-anak harus diajarkan untuk berteriak atau berlari jika mereka dihadapkandengan situasi yang tidak nyaman.
3. Anak harus diajarkan untuk mencegah situasi yang membuat mereka rawan terhadap pedofilia.
4.  Orang dewasa yang bekerja dengan kaum muda harus diajarkan untuk menghindari situasi yang dapat ditafsirkan sebagai pedofilia.

5. Analisis SWOT
1.      Kekuatan (Strength)
a.      Cinta terhadap anak-anak
b.      Paham akan kasih sayang terhadap anak
c.       Sering berbuat baik terhadap anak
d.     Mendapat kepuasan tersendiri
2.      Kelemahan (Weakness)
a.      Birahi sulit terkontrol
b.      Memiliki penyakit mental yang sulit disembuhkan
c.        Masa kecil yang kurang bahagia
d.     Merusak dan Mengekang kebebasan anak
3.      Peluang (Opportunity)
a.      Memperbanyak ajaran moral dan agama
b.      Memberikan kegiatan-kegiatan positif pelaku
c.       Memberi kasih sayang pada anak dengan cara benar
d.     Memberikan sosialisasi untuk pencegahan

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.    Ditangkap / dipenjarakan pihak berwajib
b.    Dikucilkan dari masyarakat
 c.  Terjangkit virus HIV
 d.  Merasa bersalah berkepanjangan yang sulit dilupakan





BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a)      Seorang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, dianggap memenuhi definisi paedofil jika ia memiliki ketertarikan seksual yang menetap atau dominan yang berusia minimal 5 tahun lebih muda
b)     tak selamanya seorang paedofil dapat dikategorikan sebagai pelaku kejahatan.
c)      Paedofil tidak memiliki ciri secara fisik dan penampilan yang khusus sehinga sulit dikenali dan identifikasi
d)     Anak harus diajarkan untuk mencegah situasi yang membuat mereka rawan terhadap pedofilia.

2. Rekomendasi
a)      Paham akan kasih sayang terhadap anak, karna paedofil biasanya menggunakan cara kasih sayang untuk membujuk korbannya agar mau diajak kemanapun
b)     Biasanya para paedofilia memiliki masa kecil yang kurang bahagia atau perlakuan tidak senonoh saat masa kecil sehingga menjadi pelampiasan sebagai paedofilia
c)      Memberikan sosialisasi sebagai pencegahan oleh keluarga dan masyarakat sekitar agar kegiatan paedofilia tidak terjadi dilingkungan masyarakat
d)     Akibat dari paedofilia adalah dikucilkan dari masyarakat karna dianggap sampah masyarakat yang hanya mengganggu ketentraman khususnya anak-anak


3. Referensi
Baharits, Adnan Hasan. 1998. Penyimpangan Seksual pada Anak. Jakarta: Gema Insani.
Sarwono, W.Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Grafindo Persada.


Tag : ,

- Copyright © Panjiologi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -