Popular Post

Posted by : Panji Maulana Putra Sunday, April 1, 2018



W3C    

http://www.w3c.org

W3C merupakan kepanjangan dari World Wide Web Consortium. W3C adalah suatu badan konsorsium dunia yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar kode yang digunakan untuk wrld wide web. Kode-kode tersebut merupakan teknologi utama yang dipakai sebagai kode utama web seperti URL atau Uniform Resource Locator, HTML atau HyperText Markup Language dan HTTP atau Hypertext Transfer Protocol yang dikembangkan dan diatur oleh badan konsorsium ini.

Misi dari W3C bertujuan untuk mendorong semua potensi penuh dari dunia web yang bisa dikembangkan dengan menyediakan protokol2 dan panduan2 untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang dari web itu sendiri.

W3C didirikan pada 20 Oktober 1994 oleh tim Berners-Lee di Massachusetts Institue of Technology (MIT). Organisasi ini berkomitmen dalam mengatur pengembangan web, Organisasi ini sampai dengan Februari 2012 sudah memiliki 345 anggota di seluruh dunia, terdiri dari berbagai perusahaan, organisasi, universitas diantaranya seperti apple inc, baidu inc, fujitsu, facebook, ericsson dan yang lainnya.  Selain mengatur aturan pengembangan web, juga membuatt Web dapat diakses oleh semua user dan ikut melibatkan diri dalam dunia pendidikan. Beberapa standar hasil pengembangan ataupun rekomendasi  dari W3C antara lain HTML, CSS, XHTML, DOM, SOAP, XML, dan masih banyak lagi.

W3C sendiri telah bekerja sama dengan organisasi lain yang melakukan standarisasi teknologi seperti Internet Engineering Task Force,Forum Wireless Application Protocols (WAP) dan Unicode Consortium. Tentunya W3C diprakarsai oleh tiga universitas, yaitu :
  • Keio University di Jepang
  • The French National Research Institute di Eropa
  • Massachusetts Institute of Technology di Amerika.

Direktur W3C adalah tim Berners-Lee yang menemukan world wide web di CERN. W3C memberikan regualasi untuk menentukan standar kode dari berbagai macam penyedia jasa dalam pembangunan teknologi yang berhubungan dengan web seperti HTML dan XML. 


Dari segala aspek tentang pembangunan suatu aplikasi berbasis web standarisasi itu sangat penting, oleh karena itu W3C tidak bekerja sendirian namun dalam satu organisasi atau wadah agar bisa mengembangkan web secara bersama. Dalam wadah organisasi tersebut terdapat perusahaan swasta dan pemerintah yang ikut andil dalam pengembangan web seperti IBM, Microsoft, Apple, America Online, Adobe Macromedia dan masih banyak lagi.

 Fungsi W3C sendiri yaitu membangun spesifikasi atau standarisasi kode dalam pembangunan web atau biasa disebut rekomendasi W3C yang mana mendefinisaikan protokol komunikasi seperti HTML dan XML serta masih banyak lagi. Dengan rekomendasi W3C tersebut diharapkan para developer perangkat internet seperti web browser dan Web Designer dapat menyesuaikan agar fasilitas baru dapat digunakan oleh browser dan nampak oleh pengunjung web.





 

 IETF

https://www.ietf.org/

IETF ( Internet Engginering Task Force ) adalah Komunitas International jaringan terbuka dalam perancangan jaringan,operator,vendor peneliti berkaitan dengan evolusi arsitektur Internet dan kelancaran Internet.
Pekerjaan teknis sebenarnya dari IETF dilakukan dalam kelompok-kelompok kerja, yang diatur menurut topiknya ke dalam beberapa wilayah (misalnya, routing, transportasi, keamanan, dll). Banyak pekerjaan yang ditangani melalui mailing list. IETF mengadakan pertemuan tiga kali per tahun.

Kelompok-kelompok kerja IETF dikelompokkan ke daerah-daerah, dan dikelola oleh Area Director atau ADs. ADs adalah anggota Internet Engineering Steering Group (IESG).
Memberikan pengawasan arsitektur merupakan Internet Architecture Board (IAB). IAB juga mengadili banding ketika seseorang mengeluh bahwa IESG telah gagal. IAB dan IESG disewa oleh Internet Society (ISOC) untuk tujuan ini. Direktur Jenderal Area juga menjabat sebagai ketua IESG dan IETF, dan merupakan ex-officio anggota IAB.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) adalah koordinator pusat untuk penugasan nilai parameter yang unik untuk protokol Internet. IANA ini disewa oleh Internet Society (ISOC) untuk bertindak sebagai clearinghouse untuk menetapkan dan mengkoordinasikan penggunaan parameter protokol internet banyak.

Misi dari IETF :
Misi dari IETF adalah untuk membuat pekerjaan Internet yang lebih baik dengan menghasilkan kualitas tinggi, dokumen teknis yang relevan yang mempengaruhi cara orang desain, penggunaan, dan mengelola Internet.

IETF menjalankan misi ini dengan prinsip-prinsip utama :

Open Prosses : setiap orang yang tertarik dapat berpartisipasi dalam pekerjaan itu, tahu apa yang sedang diputuskan, dan memberikan suaranya sesuai dengan masalah yand ada. Bagian dari prinsip ini adalah komitmen kami untuk membuat dokumen-dokumen kami, WG mailing list kami, daftar kehadiran kita, dan menit pertemuan kami tersedia untuk umum di Internet.

Technical competence : isu-isu di mana dokumen IETF menghasilkan isu-isu mana IETF memiliki kompetensi yang diperlukan untuk berbicara kepada mereka, dan bahwa IETF bersedia untuk mendengarkan masukan secara teknis kompeten dari sumber manapun. Kompetensi teknis juga berarti bahwa kita mengharapkan output IETF harus dirancang untuk suara prinsip teknik jaringan - ini juga sering disebut sebagai "kualitas rekayasa".

Volunteer Core :peserta dan kepemimpinan kami adalah orang-orang yang datang ke IETF karena mereka ingin melakukan pekerjaan yang sesuai dengan misi IETF tentang "membuat Internet yang lebih baik".

Rough consensus and running code : Kami membuat standar berdasarkan pertimbangan rekayasa gabungan peserta kami dan pengalaman nyata dunia kita dalam menerapkan dan menggunakan spesifikasi kami.

Protocol ownership : ketika IETF mengambil kepemilikan sebuah protokol atau fungsi, ia menerima tanggung jawab untuk semua aspek dari protokol, meskipun beberapa aspek mungkin jarang atau tidak pernah terlihat di Internet. Sebaliknya, ketika IETF tidak bertanggung jawab atas sebuah protokol atau fungsi, tidak mencoba untuk mengontrol lebih dari itu.




ICANN

https://www.icann.org/



ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) adalah utama lembaga pemerintahan Internet global yang bertanggungjawab untuk mengelola infrastruktur Internet inti (alamat IP, nama domain, dan root server). Meningkatnya minat terhadap ICANN paralel dengan pertumbuhan yang cepat dari Internet di awal tahun 2000 dan ICANN menjadi  perhatian dari kalangan kebijakan global selama proses WSIS (2002-2005). Meskipun begitu ICANN bukan aktor utama di bidang tata kelola Internet karena tidak mengatur semua aspek Internet. ICANN hanya mengelola infrastruktur Internet, tetapi tidak memiliki kewenangan langsung atas masalah tata kelola Internet lainnya, seperti cybersecurity, kebijakan konten, perlindungan hak cipta, perlindungan privasi, pemeliharaan keanekaragaman budaya, atau menjembatani kesenjangan dijital. 
Dalam rangka legitimasi ICANN berusaha melibatkan pengguna Internet melalui pemilihan langsung wakil-wakil mereka untuk ICANN terutama dari pemerintahan nasional. Hakikatnya ICANN adalah lembaga multipihak yang melibatkan berbagai aktor dalam kapasitas dan peran yang berbeda yang dikelompokan menjadi 4;
·         Aktor yang telah terlibat sejak awal ICANN didirikan yakni komunitas teknis, komunitas bisnis, dan Amerika.
·         Organisasi-organisasi internasional, dengan peran yang paling menonjol yang dimainkan oleh ITU dan WIPO.
·         Pemerintah Nasional yang meningkatkan minat dalam memiliki peran yang lebih besar di ICANN dimulai dengan proses WSIS.
·         Pengguna  Internet (masyarakat luas).
Proses pengambilan keputusan dalam ICANN dipengaruhi oleh proses tata kelola seperti pada awalnya yang bersifat bottom-up, transparan, terbuka, dan inklusif. ICANN digambarkan sebagai badan koordinasi teknis untuk Internet yang hanya berurusan dengan masalah teknis dan bukan aspek kebijakan publik dari Internet. Namun dikotomi antara manajemen teknis dan kebijakan sering menciptakan ketegangan dalam pengambilan keputusan di ICANN. Para pejabat ICANN dianggap bersifat teknis, misalnya Ketua pertama ICANN, Esther Dyson, menekankan bahwa: ICANN tidak bercita-cita untuk mengatasi semua masalah tata kelola Internet, hanya mengatur jaringan dan bukan manusianya. Mandat ini terbatas untuk mengelola aspek tertentu dari infrastruktur Internet pada umumnya dan DNS pada khususnya. Sementara perdebatan tentang isu-isu seperti pemblokiran konten negatif seperti perjudian online, penghinaan agama (SARA), dan pornografi anak jelas-jelas menggambarkan bahwa ICANN harus berurusan dengan aspek-aspek kebijakan publik dari masalah teknis.
Pernyataan akhir dari pertemuan NETmundial merekomendasikan bahwa diskusi lebih lanjut terkait ICANN dan IANA mengarahkan untuk menyeimbangkan hubungan antara kebijakan dan aspek operasional (teknis). Apabila terkait dengan Government (gTLD) baru akan mendorong ICANN lebih lanjut terhadap isu-isu kebijakan publik. Saat ini ICANN telah dilakukan beberapa reformasi koreksi prosedur pengambilan keputusan telah dibuat untuk mencerminkan realitas yang berubah ini semisal memperkuat Komite Penasehat Pemerintah (GAC) dan meninggalkan sistem pemilihan langsung.
Kritik kedua ikatan ICANN-USA atau Amerika, khusus bertumpu pada pertimbangan praktis dan hukum. Kritik ini jelas selama proses WSIS dan ditingkatkan oleh kecurigaan umum kebijakan luar negeri AS setelah intervensi militer di Irak. Argumen khas didasarkan pada fakta sejarah bahwa Internet telah dibuat di Amerika Serikat dengan dukungan keuangan pemerintah AS. Kemudian lokasi ICANN yang berbasis di Amerika sehingga harus mematuhi aturan hukumnya. Beberapa regulasi dapat mempengaruhi fasilitas global ICANN. Kritik peran Amerika Serikat mengutip contoh sanksi terhadap Iran dan Kuba yang memungkinkan menghapus nama domain negara untuk dua negara dari Internet karena melanggar hukum sanksi Amerika.
Pembangunan masa depan ICANN akan membutuhkan solusi inovatif, termasuk kemungkinan mengubah ICANN menjadi “sui generis” sebuah entitas luas dan terbuka untuk mengatasi tata kelola Internet global, yaitu dengan melestarikan semua keuntungan dari struktur ICANN saat ini serta memperbaiki kekurangannya, khususnya masalah akuntabilitas dan legitimasi. Contoh positif dapat ditemukan dalam mekanisme Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang telah terbukti untuk mengintegrasikan berbagai pemangku kepentingan dalam kerangka kebijakan internasional yang sah untuk menyeimbangkan kepentingan publik dan negara tertentu.







http://www.pa-temanggung.go.id/penjelasan-mengenai-standar-pada-w3c/
http://www.ksl-ubl.or.id/2011/02/ietf-internet-engineering-task-force.html
https://aptika.kominfo.go.id/index.php/artikel/105-icann-dan-tata-kelola-internet-global

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Panjiologi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -