Popular Post

Posted by : Panji Maulana Putra Saturday, December 9, 2017

Hasil gambar untuk prisoner's dilemma adalah

Prisoner's Dilema / Dilema Tahanan (DT) adalah contoh penelitian mengenai pembuatan keputusan dalam teori permainan. Teori permainan ditemukan oleh von Neumann dan Morgenstem (1944) yang digunakan untuk menguji strategi interaksi manusia. Nama ‘tahanan’ dan ‘dilema’ diperoleh dari suatu cerita yang dikarang oleh Albert Tucker. Polisi yakin bahwa dua orang tersangka bersama-sama melakukan suatu kejahatan besar, tetapi polisi tidak mempunyai bukti yang cukup untuk menangkap kedua orang tersangka tersebut. Kedua tersangka dipisah dan ditawari suatu perjanjian. Jika salah satu mengaku polisi akan menghukum yang satunya lagi, dan polisi akan membela pengaku agar diampuni. Jika keduanya mengaku, keduanya akan menerima pengurangan hukuman. Jika tidak ada yang mengaku, maka polisi akan menangkap mereka berdua dengan tuduhan-tuduhan palsu kejahatan kecil.
https://ugirusgiarto.files.wordpress.com/2013/03/prisoners_dilemma_23.gif
Kalau liat ilustrasi dari gambar diatas itu meggambarkan ada 2 narapidana yaitu narapidana A yang berwarna orange dan narapidana B yang berwarna blue. Setiap narapidana mempunyai 2 kondisi, The first condition is Confess and the second condition is Remain silent.
– Jika si A dan si B sama-sama melakukan confess, makan 2 pidana itu akan mendapatkan hukuman 5 tahun.
– Jika si A confess dan si B remain silent, maka si A tidak mendapat hukuman sedangkan si B kena hukum 20 tahun.
– Jika si A Remain silent dan si B melakukan confess, maka si A akan mendapat hukuman selama 20 tahun dan si B tidak mendapat hukuman.
– Jika si A dan B sama-sama melakukan remain silent maka hasil yang akan di dapat hukuman selama 1 tahun.

Prisoner’s dilema ini adalah salah satu contoh dari non zero sum game yang paling umum digunakan dalam taktik strategi. Konsep prisoner’s dilema sendiri secara sederhana adalah ketika pilihan -pilihan rasional yang dibuat menimbulkan hasil -hasil yang tidak diinginkan oleh semua pemain.

Ibaratnya, prisoner’s dilema ini senada dengan arti peribahasa “bagaikan makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan ayah mati.” Konsep ini menempatkan kita layaknya seorang tahanan yang diberikan pilihan yang sama -sama mengandung kerugian.
Artinya, dalam permainan prisoner’s dilema ini, pemain atau penjahat tersebut memiliki sebuah pilihan dari dua strategi. Pertama adalah mengaku dan kedua adalah tidak mengaku.


Jika menurut pertimbangan individual, pengakuan ini merupakan suatu bentuk strategi dominan bagi setiap pemain. Dengan kata lain, pengakuan akan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian. Apa pun yang dikatakan masing -masing pihak jika salah seorang megnaku, yang pertama akan menerima hukuman lebih ringan dari yang lain.
Jika seorang tidak mengaku, maka lainnya akan dibebaskan sebagai hukuman ringan karena pelanggaran. Meski demikian, strategi yang sama tetap akan diarahkan pada kedua tahanan tersebut.


Apabla mereka memilih alternatif yang “rasional”, maka akibatnya justru buruk bagi mereka, yakni hukuman lunak, ketimbang jika keduanya tetap tidak mengaku, yakni mendapat hukuman ringan.
Dalam kondisi ini, dilemanya pun akan tampak semakin jelas. Artinya, di titik dari kepentingan bersama mereka, seharusnya bertahan untuk tidak mengaku. Akan tetapi bila dilihat dari segi pribadi, mereka harus melakukan pilihan yang “rasional” yakni mengaku.

 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Panjiologi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -