- Back to Home »
- softskills »
- MAKALAH 4 MEME SEBAGAI FENOMENA DI SOSIAL MEDIA
Posted by : Panji Maulana Putra
Tuesday, January 17, 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH
SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Meme , Sebagai
Fenomena di Sosial Media” ini tepat pada waktunya walaupun ada
sedikit kendala dalam proses penulisannya .
Kami
berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan terhadap penggunaan
meme yang tidak menyalahi aturan agar tidak melanggar peraturan UU ITE yang
berlaku di Indonesia dan pembaca
memahami poin-poin penting yang dijelaskan pada makalah ini.
Terima
kasih pada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku Dosen mata kuliah Softskill Ilmu Sosial Dasar Universitas
Gunadarma yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada kata-kata yang digunakan dan kami
memohon kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan penulisan makalah di masa
depan.
Bekasi,16
Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Pernyataan......................................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................... 1
1.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
2.
Tujuan.................................................................................................................. 1
3.
Sasaran................................................................................................................. 1
BAB II Permasalahan................................................................................................. 2
1.
Pengertian.................................................................................................. 2
2.
Faktor Penyebab........................................................................................ 2
3.
Solusi......................................................................................................... 2
4.
Analisis SWOT.......................................................................................... 3
BAB III Penutup.......................................................................................................6
1.
Kesimpulan................................................................................................. 6
2.
Rekomendasi............................................................................................... 6
3.
Daftar Pustaka............................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang
tidak lepas dengan penggunaan teknologi terutama social media yang sedang trending saat ini, mulai dari Facebook,
Twitter , Instagram dan lain-lain. Pada dasarnya social media di rancang untuk
kebutuhan komunikasi antar manusia yang praktis dimana saja dan kapan saja.
Namun sering kali terjadi penyimpangan yang seharusnya tidak dilakukan oleh
pengguna social media dari saling sindir dan saling hina dengan membuat
status-status provokatif hingga fitnah dan hoax yang bertebaran
Dari situ lahirlah sebutan Meme, berupa gambar dengan sindiran
ataupun lelucon yang dibuat seseorang dengan alasan tertentu, misalnya untuk
menyindir, menertawai, atau sekedar lelucon yang belum tentu bersifat humoris
bagi semua orang. Adakalanya harus memerhatikan unsur-unsur yang berakibat
fatal jika dilanggar agar tidak terjerat dengan pelanggaran UU ITE yang telah
dibuat pemerintah
2. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian Meme.
b.
Untuk mengetahui penyebab dibuatnya Meme
c.
Untuk mengetahui solusi penyelesaian dari dibuatnya Meme
3. Sasaran
a. Pengguna Sosial media
Diharapkan
pada para pengguna social media untuk memerhatikan norma-norma yang berlaku karna
jika salah-salah membuat meme atau menyinggung perasaan orang lain , akan
berakibat fatal dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan
b.
Pemerintah
Diharapkan
pemerintah tidak membiarkan pengguna social media melebihi batas-batas wajar
yang dapat menyebabkan ketidak tentraman di dunia maya yang dapat merambat ke
kehidupan nyata dengan cara menertibkan dengan UU ITE yang berlaku.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Pengertian Meme
Meme berasal dari bentuk pendek mimeme (dari
bahasa Yunani Kuno μίμημα Pengucapan Yunani: [míːmɛːma] mīmēma,
"imitasi/tiruan"; dari μιμεῖσθαι mimeisthai, "mengimitasi"
adalah neologisme yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di
dalamnya yaitu gagasan, perasaan, ataupun perilaku (tindakan). Berikut
merupakan contoh mimema: gagasan, ide, teori, penerapan, kebiasaan, lagu,
tarian dan suasana hati. Mimema dapat replikasi dengan sendirinya (dalam bentuk
peniruan) dan membentuk suatu budaya, cara seperti ini mirip dengan penyebaran
virus (tetapi dalam hal ini terjadi di ranah budaya). Sebagai unit terkecil
dari evolusi budaya, dalam beberapa sudut pandang mimema serupa dengan gen.
2. Penyebab Dibuatnya Meme
Penyebab dibuatnya
meme adalah karna untuk memberi kesenangan atau lelucon semata bagi para teman
di social media dan pengguna internet yang dapat dimengerti.
Meme juga dibuat sebagai saluran aspirasi kita dalam bentuk lelucon agar
dipahami orang lain apa yang kita pikirkan sehingga dapat berbagi pikiran ke
khalayak banyak.
Penyebab
dibuatnya meme lainnya adalah sebagai sindiran , baik secara halus maupun
secara keras yang ditunjukan untuk seseorang ataupun sebuah kumpulan orang/
organisasi yang dirasa berkekurangan dan dibuatlah meme tersebut agar pengguna
lain juga menyadari ataupun agar pengguna lain memberi tanggapan baik pro
ataupun kontra dan akan terjadi pertukaran pikiran. Namun jika sudah melewati
batas akan sangat berbahaya bagi meme
maker atau si pembuat meme karna
dapat melukai hati seseorang yang dijadikan bahan meme tersebut
3. Solusi Penyelesaian
a. Pemerintah
harus membuat peraturan tegas dengan meningkatkan keketatan UU ITE yang berlaku
b. Para
pengguna social media harus mengetahui poin poin penting yang boleh dilakukan
dan poin-poin yang harus di tinggalkan
c. Jika
ada yang merasa sakit hati, harus dimulai dengan permintaan maaf dan
klarifikasi yang jelas agar tidak terjadi kesalah pahaman
d. Jika
dirasa meme terlalu beresiko, cari trending
lain yang sekiranya tidak akan menyinggung perasaan orang lain
4. Analisis SWOT
1.
Kekuatan (Strength)
a. Kreativitas Tinggi
Para meme maker sudah semestinya memiliki
tingkat kreativitas yang tinggi disbanding pengguna social media yang lain.
Karna ungtyuk membuat meme dibutuhkan ide dan gagasan yang kuat agar orang lain
larut dalam meme tersebut dan memahaminya
b. Memiliki sifat humoris
Hampir sebagian besar
isi meme adalah lelucon yang membuat netizen atau pengguna social media
terbahak-bahak untuk melihatnya.Dengan sifat humoris, para pembuat meme dapat
menyalurkan idenya melalui gambar dan tulisan yang lucu
c. Berani berpendapat
Tidak jarang bahwa
konten dari meme itu sendiri adalah sebuah gagasan yang berupa aspirasi maupun
kritik&saran yang membangun yang ditunjukan untuk seseorang ataupun
kelompok masyarakat tanpa peduli bullyan yang akan dia terima jika salah
memilih konten yang dijadikan meme
d. Memiliki daya tarik
Biasanya para pembuat
meme akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para netizen yang menuggu hasil
buatan meme tersebut. Karna meme dianggap sebagai hiburan dikalangan pengguna
sosial media.
2.
Kelemahan (Weakness)
a. Mudah menyindir orang
Tidak terpungkiri lagi
bahwa meme banyak berisi sindiran-sindiran yang ditujukan pada seseorang baik
berupa sindiran halus maupun sindiran keras yang mungkin bias menjadi masalah
jika tidak berhati-hati
b. Mudah percaya berita hoax
Biasanya meme dibuat
setelah seseorang melihat suatu wacana atau berita yang muncul di dunia maya.
Namun mereka belum mengetahui asal-usul kebenaran berita tersebut apakah bisa
dipertanggungjawabkan atau tidak karna semuanya akan menyangkut padahal
khalayak umum
c.
Kurang berpikir panjang
Pembuat meme sering
tidak memerhatikan norma-norma yang harus dipatuhi di dunia maya. Sama halnya
seperti dunia nyata, di dunia maya pun harus mematuhi UU ITE yang berlaku
d. Mudah berbahasa kasar
Terkadang demi
menyalurkan gagasannya pada khalayak, pembuat meme tidak segan-segan untuk
membuat meme dengan bahasa yang terlalu vulgar untuk khalayak. Ini semua
dilakukan demi mendapat chemistry kelucuan
itu sendiri
3.
Peluang (Opportunity)
a. Membuat orang-orang tertawa
Seperti
pada fungsi meme itu sendiri sebagai hiburan khalayak, meme dapat membuat
seseorang menjadi tertawa karna konten-kontennya berisi tentang lelucon jenaka
yang dikemas dengan kreatifitas.
b. Menjadi pengamat / aktivis social media
Untuk
memenuhi ide dan gagasan seorang pembuat meme, dibutuhkan observasi di dunia
maya secara menyeluruh demi mendapatkan berita-berita up-to-date yang nantinya menjadi bahan meme
c. Mendapat perhatian dari
netizen
Dengan
membuat meme , seseorang akan jadi diperhatikan khalayak banyak tentang gagasan
yang telah dijadikan meme. Netizen akan menjadi penasaran tentang kelanjutan
konten yang akan dibuatnya nanti
d. Menjadikan seseorang lebih baik
Dengan
kritik&saran yang telah dijadikan meme, bukan hal tidak mungkin akan
menjadikan seseorang untuk mau berubah dan menganalisa apa kesalahannya hingga
sampai dibuatkan meme serta memperbaiki kesalahannya.
4.
Tantangan
(Threats)
a. Ditangkap / dipenjarakan pihak berwajib
UU
ITE di Indonesia sudah diterapkan dan harus dipatuhi oleh semua pengguna
internet. Jika ada ditemukannya pelanggaran maka akan langsung diproses oleh
pihak berwajib.
b. Menjadi bahan bully netizen
Dengan
salahnya pemilihan konten meme, bias jadi berakibat fatal dan netizen akan
senantiasa membully karna konten tersebut tidak baik dan dirasa meresahkan
sehingga pembuat meme harus menanggung akibatnya.
c. Menjadi seseorang yang monoton
Pembuat
meme akan menjadi seseorang yang tidak dinamis karna peerjaan yang dilakukan
hanyalah membuat meme dan membuat meme. Padahal masih banyak kegiatan diluar
sana yang lebih atraktif disbanding hanya sekedar membuat meme yang belum tentu
ada feedback nya ke diri sendiri
d. Terjadi konflik di dunia maya
Meme
sendiri memiliki dampak negatif yaitu memicu suatu konflik perang dingin yang
diakibatkan seseorang yang tidak terima dengan isi konten tersebut. Ketika
terjadi konflik maka akan merambat ke orang-orang yang melihat dan akan menjadi
berkepanjangan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Meme
adalah neologisme yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di
dalamnya yaitu gagasan, perasaan, ataupun perilaku (tindakan)
b. Penyebab
dibuatnya meme adalah karna untuk memberi kesenangan atau lelucon semata bagi
para teman di social media dan pengguna internet yang dapat dimengerti.
c. Penyebab
dibuatnya meme lainnya adalah sebagai sindiran , baik secara halus maupun
secara keras yang ditunjukan untuk seseorang ataupun sebuah kumpulan orang/
organisasi yang dirasa berkekurangan
d. Solusi penyelesaiannya adalah pemerintah
harus membuat peraturan tegas dengan meningkatkan keketatan UU ITE yang berlaku
2.
Rekomendasi
a. Peningkatan kreatifitas seseorang agar
dapat menjadi nilai tambah dalam diri seseorang
b. Peningkatan kesadaran akan pentingnya
kebenaran dari suatu berita agar tidak jadi kesalahpahaman dan tidak terbuai
berita hoax
c. Perlu adanya perhatian khusus kepada
pembuat meme dan konten konten yang dibuatnya.
d. Perlu adanya tinjauan khusus terhadap
netizen atas kasus pembullyan yang diakibatkan pembuatan meme
3. Referensi
1.
Adhiwiayanti, Anindita. 2015. Meme Dibaca Mim .Jakarta : Bukune.
2.
Arifianti,Widya. 2015. If You Know What Happened in MCI.
Jakarta : Loveable.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Mimema
4. http://blogmedia.web.id/80/apa-itu-meme-atau-meme-internet