Popular Post

Posted by : Panji Maulana Putra Monday, November 27, 2017




SORTIR
  
Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu.

Secara umum ada dua jenis pengurutan data yaitu :
a. Pengurutan secara urut naik (Ascending)
    yaitu dari data yang nilainya paling kecil sampai data yang nilainya paling besar.
b. Pengurutan secara urut turun (Descending)
    yaitu dari data yang mempunyai nilai yang paling besar sampai paling kecil.

Berdasarkan media yang digunakan terdapat 2 metode sortir :
1. Sortir Internal
     Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir kecil, sehingga proses sortir tidak membutuhkan tempat yang besar di memori utama komputer.
2. Sortir Eksternal
     Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir cukup besar, sehingga dibutuhkan media atau alat tambahan seperti Magnetik Tape, Disket dan sebagainya.

Dua hal yang mempengaruhi kecepatan algoritma sortir adalah :
1. Jumlah operasi perbandingan yang dilakukan.
2. Jumlah operasi pemindahan data dilakukan.

Pada garis besarnya ada tiga teknik utama yang dapat dilakukan dalam melakukan sortir yaitu :
1. Sortir Penyisipan atau Insertion Sort.
2. Sortir Pemilihan atau Selection Sort.
3. Sortir Penukaran atau Exchange Sort.

Asumsi : Sortir secara Ascending

1. Sortir Penyisipan
Diketahui himpunan data :
           
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
44
55
12
42
94
18
7
67
i = 2  bandingkan el(2) dengan el(1) yaitu 55 > 44 (tidak dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
44
55
12
42
94
18
7
67
di sini a[1] dan a[2] sudah terurut

i = 3  bandingkan el(3) dengan el(2) yaitu 12 < 55 (dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
44
12
55
42
94
18
7
67

bandingkan el(2) dengan el(1) yaitu 12 < 44 (dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
12
44
55
42
94
18
7
67
di sini a[1], a[2] dan a[3] sudah terurut








(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
12
44
55
42
94
18
7
67
i = 4  bandingkan el(4) dengan el(3) yaitu 42 < 55 (dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
12
44
42
55
94
18
7
67

bandingkan el(3) dengan el(2) yaitu 42 < 44 (dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
12
42
44
55
94
18
7
67


bandingkan el(2) dengan el(1) yaitu 42 > 12 (tidak dilakukan pertukaran)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
12
42
44
55
94
18
7
67
di sini a[1], ..., a[4] sudah terurut.



(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
i = 5
12
42
44
55
94
18
7
67
di sini a[1], ..., a[5] sudah terurut.










(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
i = 6
12
18
42
44
55
94
7
67
di sini a[1], ..., a[6] sudah terurut.










(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
i = 7
7
12
18
42
44
55
94
67
di sini a[1], ..., a[6] sudah terurut.










(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
i = 8
7
12
18
42
44
55
67
94
di sini a[1], ..., a[8] sudah terurut.

Jadi pada setiap langkah ke I, a[1],..., a[I] sudah terurut

2. Sortir Pemilihan

Algoritma :
1. Pilih data dengan key terkecil.
2. Tukarkan data tersebut dengan elemen a[i]

Diketahui himpunan data :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
44
55
12
42
94
18
7
67
i = 1, Lok = 7        el(7) ditukarkan dengan el(1)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
55
12
42
94
18
 44
67
di sini a[1] sudah terurut

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
55
12
42
94
18
 44
67
i = 2, Lok = 3         el(3) ditukarkan dengan el(2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
55
42
94
18
 44
67
di sini a[1] dan a[2] sudah terurut
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
55
42
94
18
 44
67
I = 3, Lok = 6         el(6) ditukarkan dengan el(3)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
94
55
 44
67
di sini a[1],.., a[3] sudah terurut








(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
94
55
 44
67
i = 4, Lok = 4         el(4) tetap, karena yang menjadi tujuan adalah a[4]
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
94
55
 44
67
di sini a[1],.., a[4] sudah terurut








(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
94
55
 44
67
i = 5, Lok = 7         el(7) ditukarkan dengan el(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
94
67
di sini a[1],.., a[5] sudah terurut








(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
94
67
i = 6, Lok = 6         el(6) tetap, karena yang menjadi tujuan adalah a[6]
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
94
67
di sini a[1],.., a[6] sudah terurut
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
94
67
i = 7, Lok = 8         el(8) ditukarkan dengan el(7)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
67
94
di sini a[1],.., a[7] sudah terurut

Proses ini dilakukan sampai dengan langkah ke I-1
Elemen yang sudah terurut sebagai berikut :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
12
18
42
44
55
67
94

Perbedaan utama antara Sortir Penyisipan dan Sortir Pemilihan adalah sebagai berikut :
·         Pada Sortir Penyisipan, pada setiap langkah hanya diperhatikan satu data saja, kemudian untuk mencari tempat data diletakkan, dilihat semua data yang akan menjadi tujuan.
·         Sebaliknya pada Sortir Pemilihan, pada tiap langkah dipilih data dari semua barisan data, kemudian diletakan sebagai satu data baru pada subdaftar tujuan.                     


3. Sortir Penukaran

a. Sortir Gelembung (Bubble Sort)     


Secara umum, kelompok bilangan itu akan memiliki n bilangan. Dengan demikian, kita akan menemukan n-1 kali letak penyortiran. Letak pertama menggunakan indeks I = 1, letak kedua menggunakan indeks I = 2, dan seterusnya sampai ke letak ke-(n -1) yang menggunakan indeks I = n -1.
            Pada letak pertama, kita menggunakan indeks J = 1, J = 2 sampai ke J = n. Pada letak kedua, kita menggunakan indeks J = 2, J = 3 sampai ke J = n. Pada letak ketiga, kita menggunakan indeks J = 3, J = 4 sampai ke J = n, dan demikian seterusnya. Atau pada umumnya, nilai indeks J bergerak dari J = 1 sampai ke J = n.

 
 
 
 

b. Sortir Biasa (Common Sort)      

Misalkan kita mempunyai n buah elemen yang belum terurut. Dalam sortir ini, kita mempunyai suatu indeks (I) yang menyatakan kedudukan elemen (ke-I) dari himpunan elemen, dan suatu panji (P) yang menandakan terjadi atau tidaknya pertukaran posisi elemen dalam himpunan data. Dalam keadaan awal, harga I = 1 dan P = 0, kemudian lakukan langkah sebagai berikut ini :
a.    Jika el(I) < el(I+1), maka posisi el(I) dibiarkan tetap. I bertambah 1, menjadi I = 2. Patokan kita sekarang adalah el(I+1). El(I+1) kita bandingkan dengan elemen berikutnya. Proses di atas dilakukan lagi sampai didapat elemen berikutnya yang  > dari el(I+1). Pada saat itu dilakukan langkah b.
b.    Jika ele(I) > el(I+1), maka posisi el(I) dan el(I+1) dipertukarkan. Jika terjadi pertukaran seperti di atas, P berubah dari 0 menjadi 1 (P = 1). Langkah berikutnya adalah membandingkan el(I+1) dengan elemen berikutnya. Jika el(I+1) < el(I+2) maka kita lakukan langkah a kembali. Jika el(I+1) > el(I+2) maka posisi el(I+1) dan el(I+2) dipertukarkan.
c.    Setelah mencapai elemen terakhir, jika P = 0 maka proses sortir selesai. Jika P = 1, maka proses sortir harus diulangi kembali, terhadap urutan yang tadi.

Demikian seterusnya kita lakukan langkah a dan b sampai dengan elemen ke n. Jika sampai dengan elemen ke n harga P masih sama dengan 1 (P = 1), maka sortir diulangi kembali sampai didapatkan P = 0. Pada saat pengulangan sortir, harga P dibuat menjadi 0 (P = 0) dan I dibuat menjadi 1 (I = 1)

Contoh :
Pandang 6 buah elemen yang belum terurut sebagai berikut :

P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 1
7
11
12
3
31
9
Bandingkan el(1) dan el(2)           7 < 11 (tetap)

P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 2
7
11
12
3
31
9
Bandingkan el(2) dan el(3)           11 < 12 (tetap)

P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 3
7
11
12
3
31
9
Bandingkan el(3) dan el(4)           12 > 3 (tukar) dan harga P = 1







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 4
7
11
3
12
31
9
Bandingkan el(4) dan el(5)           12 < 31 (tetap) 







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 5
7
11
3
12
31
9
Bandingkan el(5) dan el(6)           31 > 9 (tukar)  dan harga P = 1

 P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

7
11
3
12
9
31

Karena harga P = 1, ulangi kembali proses sortir, dengan harga P = 0 dan I = 1







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 1
7
11
3
12
9
31
Bandingkan el(1) dan el(2)           7 < 11 (tetap)







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 2
7
11
3
12
9
31
Bandingkan el(2) dan el(3)           11 > 3 (tukar) dan harga P = 1







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 3
7
3
11
12
9
31
Bandingkan el(3) dan el(4)           11 < 12 (tetap)







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 4
7
3
11
12
9
31
Bandingkan el(4) dan el(5)           12 > 9 (tukar) dan harga P = 1







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 5
7
3
11
9
12
31
Bandingkan el(5) dan el(6)           12 < 31 (tetap)







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

7
3
11
9
12
31
Karena harga P = 1, ulangi kembali proses sortir, dengan harga P = 0 dan I = 1







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
 I = 1
7
3
11
9
12
31
Bandingkan el(1) dan el(2)           7 > 3 (tukar) dan harga P = 1







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
 I = 2
3
7
11
9
12
31
Bandingkan el(2) dan el(3)           7 < 11 (tetap)
P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
 I = 3
3
7
11
9
12
31
Bandingkan el(3) dan el(4)           11 > 9 (tukar) dan harga P = 1







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
 I = 4
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(4) dan el(5)           11 < 12 (tetap)







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
 I = 5
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(5) dan el(6)           12 < 31 (tetap)







P = 1
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

3
7
9
11
12
31
Kita lihat bahwa urutan elemen telah terurut dari kecil ke besar, tetapi harga P masih sama dengan 1. Jadi, kita lakukan sortir elemen di atas dengan harga P = 0 dan I = 1







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 1
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(1) dan el(2)           3 < 7 (tetap)







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 2
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(2) dan el(3)           7 < 9 (tetap)







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 3
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(3) dan el(4)           9 < 11 (tetap)







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 4
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(4) dan el(5)           11 < 12 (tetap)







P = 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I = 5
3
7
9
11
12
31
Bandingkan el(5) dan el(6)           12 < 31 (tetap)
Karena harga P = 0 maka proses sortir  selesai.

Jadi urutan elemen setelah disortir adalah sebagai berikut :

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

3
7
9
11
12
31
 



QUICKSORT

Quicksort adalah sebuah Algoritma Sortir dari model atau tipe Divide and Conquer, sama seperti metode Shellsort.  :
 

Perhatikan, ternyata angka-angka dikiri 44, < 44 dan angka-angka di kanan 44, > 44. Semua angka yang < 44 membentuk daftar sendiri, demikian pula angka-angka yang   > 44, seperti tampak di bawah ini









(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
7
18
12
42
44
94
55
67

Daftar 1




Daftar 2


Jadi angka 44 pada posisi terakhir merupakan tempat yang tepat. Tahap reduksi di atas dapat diulang terhadap masing-masing daftar yang mengandung 2 atau lebih elemen.Hal ini diselesaikan dengan menggunakan 2 stack, yang disebut LOWER dan UPPER.

Lower : 1
Upper : 8
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Panjiologi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -